Sebuah keinginan,
yang jelas terlarang dalam hukum agama. Ujian dengan begitu banyak
godaan tersirat di depan mata. Melihat para mereka dengan indah beradu
kasih. Menahan sebuah rasa yang wajar namun tak perlu untuk
diperlihatkan. Kata mereka, kapan bisa mendapatkan sesuatu kalau kita
tidak berusaha?, tetapi berbeda akan rasa. Rasa mungkin wajar untuk
dirasakan setiap orang. Namun rasa itu bagiku tak boleh untuk
diperlihatkan.
Lantunkan segala rasa
dalam do’a, itu yang sekarang terus kulakukan. Tak tahu bisa mendapatkan
sesuatu yang ku inginkan. Walau terkadang sempat sangat tersirat
keinginan untuk mencoba, tapi tahu lagi tiba-tiba prinsip menjagaku.
Menahanku agar tetap bersabar, mungkin tak tahu bagaimana rasanya sakit
bergejolak dalam hati sendiri, dalam jiwa ini. Jiwa yang kutetapi.
Itulah rasa dari seorang yang berprinsip, tapi lemah iman.
Pikiran melayang
setiap malam, membayangkan suatu hal yang membuat lemah iman. Iman yang
belum sekuat mereka yang bisa kuat. Iman yang belum seteguh mereka yang
teguh.
Lagi-lagi dijaga oleh
pikiran prinsip, pikiran hukum, pikiran takdir dan aturan. Bersyukur
akan semua penjagaan dalam jiwa. Keyakinan dalam prinsip. Semoga tetap
terjaga dan tetap bisa kuat melawan sebuah rasa.
0 komentar:
Posting Komentar
Your comment